Pengenalan
Atlantis
adalah subyek legenda tentang sebuah pulau peradaban maju yang hancur atau
hilang..
Cerita
tentang Atlantis yang pertama kali disebutkan terdapat pada dialog Plato
Timaeus dan Critias, di mana karakter dialog mengatakan pulau peradaban itu
dihancurkan oleh gempa bumi atau tsunami sekitar 9.000 tahun sebelum waktu di
mana Plato menulis. Cerita tentang Atlantis diklaim ada di suatu tempat di luar
pilar Hercules. Menurut Plato, cerita ini berasal dari pendeta Mesir
Kuno.
Beberapa orang percaya bahwa cerita fiksi yang dibuat untuk melayani
kepentingan dialog Plato.. Ada puluhan - mungkin ratusan - usulan lokasi
Atlantis klasik;.Sudah cukup banyak upaya serius yang dilakukan para arkeologi
dalam melakukan penelitian ilmiah tentang Atlantis bahkan melibatkan para
cenayang atau pseudoscientific..Sebagai pergeseran benua menjadi lebih mudah
dimengerti dan diterima selama tahun 1950-an, yang paling mengejutkan
teori"Benua Hilang" Atlantis secara meyakinkan dinyatakan telah terbukti
palsu..
Beberapa kebudayaan di dunia ini memiliki mitos tentang "peradaban yang
hilang" ini. Dalam beberapa kasus, telah memunculkan banyak pendapat bahwa
ada suatu peristiwa sejarah umum atau yang biasa disebut "peradaban yang hilang"
yang bersumber dari beberapa legenda, tetapi ada perbedaan besar antara
hipotesis bersaing.Mungkin saja legenda ini muncul dari berbagai peristiwa
sejarah yang berbeda, dan hanya saja sekarang dikaitkan dengan theorizers
modern karena ada kesamaan diantaranya.Ini juga mungkin bahwa legenda
sepenuhnya fiksi, tapi karena sebab sudah dibangun dan telah muncul serta tetap
populer di budaya yang berbeda pada waktu yang berbeda.
sumber :
Wikipedia
Fiksi peta Atlantis dari Mundus Subterraneus
oleh Kircher Athanasius, Amsterdam 1665.
Bagaimana
kita tahu tentang Atlantis?
Timaeus dan
Critias , dua's dialog Plato, adalah catatan tertulis yang ada hanya yang
secara khusus mengacu pada Atlantis.
Dialog
adalah percakapan antara Socrates, Hermocrates, Timaeus, dan Critias Tampaknya
untuk menanggapi kisah yang sebelumnya diceritakan oleh Socrates tentang
komunitas masyarakat yang ideal, Timaeus dan Critias setuju untuk menghibur
Socrates dengan dongeng yang "bukan fiksi tetapi kisah nyata."
Kisah
ini bercerita tentang konflik antara Athena kuno dan Atlantians 9000 tahun
sebelum masa Plato.
Pengetahuan
tentang masa lalu tampaknya lupa pada orang Atena dari hari Plato, cerita
tentang Atlantis disampaikan untuk Solon dari para pendeta Mesir. Solon
bercerita kepada Dropides, kakek-buyut Critias. Critias mengetahui hal itu dari
kakeknya juga bernama Critias bin Dropides.
Tokoh dan
Karakter.
Semua
orang, kecuali Timaeus, yang mengambil bagian dalam atau yang disebutkan dalam
Timaeus dan Critias diketahui benar-benar ada di Yunani kuno. Rekaman
kehidupan dan perbuatan mereka telah dicatat dalam tulisan-tulisan lain selama
periode waktu..Catatan: Ada 2 orang bernama Critias berkaitan dengan kisah
Atlantis, dan ini dapat menimbulkan beberapa kebingungan. Ada Critias yang
benar-benar mengambil bagian dalam dialog.
Dia
adalah orang yang menceritakan tentang Atlantis ke Socrates. Kemudian ada
Critias yang merupakan kakek dari Critias dari dialog. Critias sulung ini
bercerita tentang Atlantis untuk cucunya, Critias, yang kemudian menyampaikan
kisah ini kepada Socrates dalam dialog.
Mereka yang
sesungguhnya mengambil bagian dalam dialog
- Timaeus - tidak ada catatan sejarah tentang dirinya
- Critias - kakek buyut Plato
- Socrates - mentor sekaligus guru Plato. Ia dijatuhi hukuman mati oleh otoritas di Athena karena dianggap merusak moral pemuda Athena. Dia hidup antara tahun 469 - 399 SM
- Hermocrates - negarawan dan tentara dari Syracuse
Yang
disebutkan dalam dialog
- Solon - seorang pengembara Athena, penyair, dan pemberi hukum yang hidup antar sekitar tahun 638 - 559 SM. Menurut Plato dialah yang mengetahui cerita tentang Atlantis dari seorang pendeta Mesir
- Dropides - kakek buyut Critias yang bercerita tentang Atlantis yang di dapat dari Solon, seorang teman relatif yang akrab namun jauh.
- Critias - Anak Dropides dan kakek dari Critias yang mengambil bagian dalam dialog. Dialah yang menceritakan kisah Atlantis kepada Critias
Bukti Keberadaan
Atlantis
"Ini mungkin adalah penemuan
terbesar dalam sejarah Dunia, telah dinyatakan oleh Maxine Asher, co-direktur
sebuah ekspedisi ilmiah yang ditemukan Atlantis di dasar laut, dilaporkan
United Press International dan surat kabar utama di Amerika Serikat selama
musim panas tahun 1973. UPI melanjutkan bahwa "Maxine Asher mengatakan
bahwa penyelam menemukan data untuk membuktikan keberadaan peradaban-super yang
mengatakan legenda tenggelam di bawah laut ribuan tahun yang lalu"..
"Para penyelam telah menemukan bukti jalan dan kolam besar yamg merupakan
bagian dari motif spiral konsentris, di tempat yang tepat digambarkan oleh
filsuf Yunani Plato".
"Kelompok
sekitar 70 ilmuwan, guru dan para petualang itu didukung oleh Pepperdine
University di Los Angeles, California."
Dokumen
"Sejarah Abad Emas" mengungkapkan lebih dari 30 reruntuhan termasuk
piramida, kubah, jalan beraspal, bangunan persegi panjang, kolom, kanal dan
artefak yang telah ditemukan di dasar laut dari Bahama ke pantai terdekat di
Eropa dan Afrika, referensi ukuran besar benua yang hilang.
Puluhan
sejarawan dan penulis terkenal menulis tentang Atlantis dan mereka percaya
bahwa Atlantis memang ada,sebagaimana suku Myans dan Aztec penakluk mengatakan
bahwa mereka berasal dari Atlantis dan Mu, dan mengenai itu terdapat difoto
kuno pada tablet yang terdapat di Peru menunjukkan benua kedua yang hilang,
yaitu Lemuria, dan peta kuno Atlantis jelas menunjukkan Atlantis.
Sebuah piramida Brown dieksplorasi
oleh Dr Ray Brown ditemukan pada lantai laut Bahama pada tahun
1970. Didampingi oleh 4 penyelam yang juga menemukan jalan, kubah, bangunan
persegi panjang, instrumen logam tak dikenal, dan menemukan patung
"misterius" mengandung kristal miniatur piramida,.perangkat logam dan
kristal dibawa ke Florida untuk analisis di universitas di sana. Apa yang
ditemukan adalah bahwa kristal amplifikasi energi yang melewatinya.
- Jalan dan reruntuhan bangunan yang ditemukan di lepas pulau Binini pada tahun 1960-an difoto dan diterbitkan oleh ekspedisi Dr Mansan Valentine. reruntuhan serupa juga memotret dari Cay Sal di Bahama Reruntuhan di dalam air serupa ditemukan juga di Maroko dan difoto 50-60 kaki di bawah air..
- Sebuah piramida besar dengan 11 ruangan ditemukan 10.000 kaki di bawah air di tengah-tengah Samudra Atlantik.dan di atasnya ada kristal besar, seperti yang dilaporkan oleh Tony Benlk.
- Sebuah laporan tahun 1977 piramida yang besar ditemukan di lepas pantai Cay Sal di Bahama, difoto oleh Marshall ekspedisi Ari, skitar 150 meter di bawah air. Piramida tingginya sekitar 650 meter. Secara misterius air disekitarnya diterangi gemerlap cahaya putih yang mengalir keluar dari lubang di piramida yang dikelilingi air berwarna hijau, selebihnya air hitam dimana mana di kedalaman itu.
- Sebuah kota yang tenggelam sekitar 400 mil tidak jauh dari Portugalditemukan oleh ekspedisi dari Uni Soviet yang dipimpin oleh Boris Asturua, dengan bangunan yang terbuat dari beton dan plastik yang sangat kuat. Dia mengatakan ada puing-puing jalan yang menyarankan penggunaan monorel untuk transportasi. Dia juga dibawa ke atas patung.
- Marmer acropolis di bawah air di lima hektar kolam bergalur yang ditempatkan pada tiang.
- Heinrich Schilemann, orang yang menemukan dan menggali reruntuhan terkenal Troy ( seorang sejarawan dan peneliti tentang legenda ) menurut laporan mewariskan rekening penemuannya berupa vas bunga perunggu yang terbuat dari bahan logam yang tidak dikenal, begitu menurut para ilmuwan yang menelitinya, seperti yang tertulis di Priam Treasure yang terkenal itu. Di dalamnya ada gambar mesin sedang terbang di Fenisia yang menyebutkan bahwa itu dari raja Chronos dari Atlantis. Barang tembikar yang identik dengan itu ditemukan di Tiajuanaco, Bolivia.
Siapakah dan
Apakah Atlantis
Kisah
tentang berbagai benua tersebut bagaimana bisa menjadi dihuni dengan peradaban
maju adalah salah satu yang sangat menarik, tapi setelah ribuan tahun semua
peradaban itu pernah ada yang akhinya musnah sekitar 11.500 tahun yang lalu
dengan peristiwa dramatis. Planet yang tenggelam oleh air bah dan menggeser
benua dan menutupi banyak bumi menjadi lautan. Ada petunjuk tentang sejarah di
bumi masa lampau yang dapat kita temukan dalam teks bangsa Sumeria.
Jadi, siapakah
para bangsa Atlantis itu dan bagaimana mereka hidup?
Bangsa
Atlantis asli asalnya adalah kaum-terestrial ekstra dan datang ke bumi lebih
dari 50 ribu tahun yang lalu. Mereka adalah bentuk manusia, tetapi tidak
sepertii manusia bumi modern seperti kita. Sosok tubuh.mereka sangat tinggi dan
berkulit putih bersih dan mungkin berasal dari sistem bintang Lyrian.Mereka
juga dikenal sebagai Elohim atau Annunaki dan kisah mereka tersimpan dalam teks
Kejadian. Mereka memiliki periode hidup sekitar 800 tahun dan dikenal dalam
beberapa teks sebagai 'Kaum Tertinggi'.
Sarjana
Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya
sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya “Inggrid Benette”. Beberapa
penggal kehidupan dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai
bahan masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis.
Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis
musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.:
Kehidupan
yang Dipenuhi Kecerdasan
Dalam
kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas,
dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan
seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya
pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir
dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di
atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas
saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem
operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami
jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah
instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan
pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.
Rambut saya
panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis
seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh
bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut,
ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis
adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat
memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama
dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun
pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada.
Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi,
sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti
pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini
hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada
juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama,
mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan.
Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna
yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.
Berkomunikasi
dengan Hewan
Saya sering
pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang
dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai
undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah
tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan
besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam
tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu
adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan
penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta
keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa
intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka,
bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering
bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas
sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati,
misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya
memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu
suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat
itu.
Saya paling
suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan
rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya,
sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara
relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran,
misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita
lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu
tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun,
apalagi mempunyai pikiran atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun
akan tetap demikian.
Saya sering
kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya
dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku:
“Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua
orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.
Lingkungan
yang Indah Permai
Di timur
laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput
ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di
sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka
ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam
bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat
efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan
khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai
merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati
kehidupannya.
Di
lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa
pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat
kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain.
Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di
timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan
lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban
kami.
Sebagian
besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang
bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian
kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan
tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa
pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat
keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara
konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal
tersebut telah dibuktikan. Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang
kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing
orang-orang ini bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan
menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal
yang paling mendasar.
Seluruh
kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara
universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang
merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat
dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas
perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang
ada keserakahan atau kedengkian,
yang ada
hanya kebulatan tekad.
Teknologi
yang Tinggi
Di Atlantis
ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka
menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana
hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan
jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia
mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama
dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti
makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar,
diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut
“Subbers.”
Atlantis
adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal
untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima
oleh “orang pintar” melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima
dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan
sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang
disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya
mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.
Pengobatan
yang Maju
Dalam
peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan,
semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan
mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Pusat
pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk,
sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar
khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih
baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi
getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar
tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan
asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.
Setelah itu,
kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien.
Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah
warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke
dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna”
menyembuhkan indera penglihatan, “aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera
penciuman, “musik yang merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir,
“air murni” menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air
dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh
dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik
pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari” ,
sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.
Pendidikan
Anak yang Ketat
Saat bayi
masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan
pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan
pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua
merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di
siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik
di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara
berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.
Pusat
pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi
makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar
jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang
pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat
dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai
60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan
setiap orang.
Di seluruh
wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima
pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang
pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah
mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas
tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata
ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam
warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif.
Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam
keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini
merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup
semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar”
membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan
memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak
memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.
Pemikiran
maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa
belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi
tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin
tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran
ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka
wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut
pada keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir
orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.
Dalam buku
sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami
yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya,
memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras
melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya,
namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang
harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat
itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti
ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah
pelindung kami.
Kiamat yang
Melanda Atlantis
Saya tidak
bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkimpoian. Jika Anda
bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan.
Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang
mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis
sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya
berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks
merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan
makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”,
lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami
dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.
Ada juga
yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh
hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang
Atlantis dapat mengadakan transplantasi kimpoi silang, demi keharmonisan
manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik
tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan
mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas
dan takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat
besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk
memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang
lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan
keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.
Teknologi
Maju yang Lalim
Pada masa
kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara
kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar
orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur
materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi
udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai
mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Empat unsur
pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari
galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba
menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan
bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka “mengalah” pada keserakahan,
demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok.
Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira
dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin
mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.
Menjelang
Hari Kiamat
Ramalan
“kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang
mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya
disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik,
Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir
orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di
daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa
lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat”
akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak
bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat
yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi
dengan aman ke barat.
Banyak orang
meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada
juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan
baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian
dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang
merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan
aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah
perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali
dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami
pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.
Saya memilih
tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun,
hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan
terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan
khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi
untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban
Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa
abad.
Saya masih
tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas,
gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling
bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di
dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya.
Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang
ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di
langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran
api merah mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat
sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah
terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut
bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak
ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas
suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai
seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air
laut telah menenggelamkan daratan.
Sumber
Kehancuran
Lewat
ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa
Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya
akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan
ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban
seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti
membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa
Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu
berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan
berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.
Bangsa
Atlantis mementingkan “inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk mengembangkan
seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka
bisa berkembang pesat dalam jangka panjang dan penyebab utama tidak menimbulkan
gejala ketidakseimbangan. Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak
direnungkan orang sekarang. Plato menggambarkan kehancuran Atlantis dalam
dialognya sebagai berikut:
“Hukum yang
diterapkan Dewa Laut membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, keadilan Dewa Laut
mendapat penghormatan tinggi dari seluruh dunia, peraturan hukum diukir di
sebuah tiang tembaga oleh raja-raja masa sebelumnya, tiang tembaga diletakkan
di tengah di dalam pulau kuil Dewa Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat,
mereka yang pernah memuja dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan
menolak kerja dengan hidup berfoya-foya dan serba mewah.”
Plato yang
acap kali sedih terhadap sifat manusia mengatakan:
“Pikiran
sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh
gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati
keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif
dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan
mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu
malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap
gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”
Hancurnya
peradaban disebabkan oleh segelintir manusia, banyak yang tahu sebabnya, akan
tetapi sebagian besar orang mengabaikannya, maka timbul kelongsoran besar,
dalam akhlak dan tidak dapat tertolong. Maka, sejumlah kecil orang berbuat
kesalahan tidak begitu menakutkan, yang menakutkan adalah ketika sebagian besar
orang “mengabaikan kesalahan”, hingga “membiarkan perubahan” selanjutnya
diam-diam “menyetujui kejahatan”, tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar
terhadap kesalahan mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat
merosot dahsyat, mendorong peradaban ke jalan buntu.
Kita sebagai
orang modern, dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin pelajaran, merenungi
kembali ilmu yang kita kembangkan, yang mengenal kehidupan hanya berdasarkan
pengenalan yang objektif terhadap dunia materi yang nyata, dan mengabaikan
hakikat kehidupan dalam jiwa. Makna kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis
memenuhi nafsu materiil, seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada
keserakahan, tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan,
mengembangkan teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah kita
sedang berbuat kesalahan yang sama?
Benarkah
Indonesia adalah Atlantis yang hilang
Atlantis, kita banyak mendengar tentang kota
ini, yang konon memiliki peradaban yang sangat tinggi, tapi kemudian hilang karena
ditelan bencana besar.
Legenda yang
berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam karangan filsafat
Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias
dan Timaeus.
Beberapa
hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya
berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki kemiripan
karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar, periode waktu yang
relevan), tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan sebagai kisah sejarah
Atlantis yang sesungguhnya.
Kebanyakan
lokasi yang diusulkan berada atau di sekitar Laut Tengah atau
disekitarLaut Hitam. Beberapa hipotesis yang lain menyatakan Atlantis berada
pada pulau yang telah tenggelam di Eropa Utara,atau di Laut Utara.
Beberapa telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai
lokasi. Kepulauan Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin,
sebelah barat selat Gibraltar tetapi dekat dengan Laut Tengah.
Berbagai kepulauan di Atlantik juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin,
terutamaKepulauan Azores. Pulau Spartel yang telah tenggelam di selat
Gibraltar juga telah diusulkan.
Hingga pada
akhir th 2005, Prof. Arysio Santos yang menerbitkan buku yang
menggemparkan : “Atlantis the Lost Continents Finally Found”.
Didalam buku
tersebut, secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak
kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia. Beliau menunjukkan
perbandingan yang menunjukkan Indonesia adalah lokasi Atlantis yang hilang
dibandingkan lokasi-lokasi perkiraan sebelumnya.
Dalam buku
ini beliau membandingkan berdasarkan : Sistem irigasi, Keberadaan
mammoth/gajah, Ukuran benua, Iklim Tropis, Keberadaan Kelapa dan Nanas,
Konstruksi Megalitikum, Kekayaan tambang dan lain-lain (http://atlan.org/articles/checklist) Ilmu yang
digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi,
Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative
Mythology.
Plato
bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia,
dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai
pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi,
dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.
Warga
Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah
menjadi ambisius. Para dewa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan
banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya
sehingga menenggelamkan seluruh benua itu. Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah
Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga
ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang
diceritakan dalam bahasa setempat.
Menurut Santos,
ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun SM, secara tepat bersamaan
dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir
dan gempa yang sangat hebat. Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species
mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia :
Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum
terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa
Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia .
Sulawesi, Maluku dan Irian masih menyatu dengan benua Australia dan terpisah dengan Sumatera dan lain-lain itu. Kedua kelompok pulau ini dipisahkan oleh sebuah selat yang mengikuti garis ‘Wallace’.
Sulawesi, Maluku dan Irian masih menyatu dengan benua Australia dan terpisah dengan Sumatera dan lain-lain itu. Kedua kelompok pulau ini dipisahkan oleh sebuah selat yang mengikuti garis ‘Wallace’.
Gambar 1 :
Atlantis
Posisi
Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang
menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,
dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of
Fire’. Hingga terjadinya letusan gunung berapi secara berurutan, yang
menyebabkan melelehnya lapisan es dan menimbulkan gempa dan tsunami yang
menenggelamkan dataran rendah.
Benarkah
hypothesis itu?? Dengan kecanggihan teknologi saat ini, yang memungkinkan
pencarian di kedalaman laut, kebenaran seluruh hypothesis yang pernah ada
tentang Atlantis mungkin akan segera terungkap..
Bagaimana
menurut anda? Benarkah bangsa Indonesia adalah keturunan bangsa Atlantis yang
terselamatkan??
1 komentar:
hahaha,ga mgkin lah
Posting Komentar